PEKANBARU

Alokasi Vaksin Rabies Turun 

Pekanbaru | Jumat, 01 Oktober 2021 - 10:43 WIB

Alokasi Vaksin Rabies Turun 
Petugas melakukan suntik vaksin rabies terhadap hewan penular rabies di Kantor Distankan Pekanbaru, Jumat (3/9/2021) lalu. (PRAPTI DWI LESTARI/DOK.RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Alokasi vaksin rabies bagi Provinsi Riau tahun ini turun dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana sebelumnya Riau mendapatkan kuota sebanyak 75 ribu dosis, namun tahun ini turun menjadi 12.500 dosis.

Kasi Kelembagaan Sumber Daya Keswan dan Pengawasan Obat, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Riau drh Revalita Budhiani mengatakan, meski tahun ini kuotanya terbatas, namun pelaksanaan vaksinasi rabies di Riau terus digalakkan. 


"Kami mengimbau kepada masyarakat agar memanfaatkan layanan gratis vaksinasi rabies ini. Sebab saat ini vaksin masih tersedia. Sedangkan untuk pelaksanaan vaksinasinya bisa datang langsung ke UPT DPKH Provinsi,"katanya.

Selain itu, lanjut Reva vaksinasi rabies untuk hewan-hewan peliharaan berupa anjing dan kucing bisa melakukan vaksinasi di daerahnya masing-masing tanpa harus membawanya ke Pekanbaru. 

"Secara serentak pada September ini dilaksanakan vaksinasi massal,"katanya.

Pihaknya mengakui, sejauh ini kesadaran masyarakat terkait penyakit rabies ini masih kurang. Sehingga dibutuhkan pemahaman dan sosialisasi akan bahaya penyakit rabies. 

"Kesadaran masih kurang, menganggap vaksinasi ini bukan yang prioritas untuk diperhatikan. Kami harap masyarakat kita bisa mengerti bagaimana memelihara hewan yang baik sehingga terhindar dari penularan penyakit rabies,"katanya.  

Karena itu, pihaknya kembali mengingatkan warga Riau yang memelihara hewan seperti anjing dan kucing agar menjaga kesehatan dan kebersihannya. Sebab dua hewan ini berpotensi tertular virus rabies yang bisa membahayakan bagi manusia.

"Pencegahan harus kita lakukan, dengan cara memelihara hewan dengan baik, dengan membiasakan hidup sehat, baik orang yang memelihara maupun hewan yang dipelihara,"ujarnya.

Reva menegaskan, penyakit rabies harus dicegah penularannya. Sebab penyakit ini menjadi penyakit mematikan kedua setelah HIV Aids. Bahkan menurut Reva hingga saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit rabies.

"Penyakit rabies merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia, disebabkan karena virus. Kami mengingatkan kembali, bahwa rabies menjadi penyakit nomor dua mematikan setelah Aids. Manusia atau hewan yang terkena rabies, itu perlahan akan mati, dan sampai sekarang belum ada obatnya,"ujarnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook